“Atur nafas, tenang. Istirahat yang cukup, besok mungkin akan lebih sulit.”
Kami cukup yakin bahwa mengucapkan kalimat di atas dengan wajah santai dan sumringah bukanlah sesuatu yang muluk. Dengan banyaknya pengalaman pahit yang pernah kita lalui, kita merasa tidak ada
lagi yang bisa melukai kita. Bukan karena tidak terasa, namun sudah terbiasa.
Layaknya emas yang ditempa, kami membayangkan setiap diri adalah emas-emas yang sedang dalam perjalanan untuk menaikkan kualitas masing-masing. Untuk mencapai kualitas tersebut, proses tempaan
panjang tidak bisa dihindari. Dalam proses, tak jarang pula perasaan tertantang dan semangat justru pudar. Pujian dan cemooh sama-sama tak bermakna, emosi meluap, energi terkuras, hingga tersisa sesak di dalam hati. Kadang kita melihat diri semakin kebas dan datar, hanya demi bisa selamat. ‘Yang penting hari ini bisa lewat’-pun terucap untuk menenangkan diri.
‘Ini Aku, Perkara’ adalah cara kami menerjemahkan perasaan-perasaan tersebut. Kami percaya proses mengenali diri sendiri tidak semudah yang sering diucapkan orang. Lagu ini mencoba memberi ruang pada perasaan-perasaan yang tidak familiar tersebut, agar lebih bisa kita dengar.
lyrics
Diamlah
Hening seluruh
Cerita yang selalu
Terulang
Semula
Berhasrat menggebu
Gairah yang kian
Melemah
Menguap
Harum kelam
Ku ingin gulita
Meringkuk terkulai
Tanpa suara
Tolonglah diam
Berhenti meminta
Dentum cacian
Bergema di dalam
Tiada yang salah hanya keadaan
Tak ada yang perlu mendengar
Teruntuk semua
Yang terperanjat
Semoga terbiasa
Dan kian kebas
Seiring usaha
Atur napas
Kita kan tetap jumpa dan
Kau kan tetap lemah
Kita kan tetap jumpa dan
Kau kan tetap lengah
credits
from Tanpa Suara EP,
released October 28, 2022
Seluruh lagu ditulis, dikomposisi, diaransemen dan direkam oleh Jemala
Lirik oleh Riady
Gitar akustik, Piano (Under the Shadow of Sundial and Nanar - Semoga Kau Menemukan Jalanmu), Drum Programming (Spirit Lifter Ambulance), Synth dan Vokal oleh Riady
Gitar klasik, Piano (Ini Aku, Perkara and Under the Shadow of Sundial), Drum Programming (Under the Shadow of Sundial), Gitar Elektrik, Gitar Slide, Bass dan Synth oleh Theo Cahya
Seluruh instrumen dan vokal direkam di Studio Kamar Jemala
Mixing dan Mastering oleh Riady
Foto, Gambar Sampul dan perancang grafis oleh: Jemala
Jemala is a Jakarta, Indonesia based music project initiated by Anak Utara (Riady's music moniker) and Theo Cahya. Jemala
means 'head' in bahasa Indonesia. The idea behind the name stems from a simple wish: A wish to document and translate all of the musical ideas constructed inside their heads, into something that hopefully be able to please other people's head too....more
The latest LP from Brigid Mae Power is gorgeous and ghostly, setting Power’s voice against soft brushes of guitar, piano, & shuffling drums. Bandcamp New & Notable Feb 17, 2018
The Australian folk-pop singer tackles deconstruction, her Christian childhood, and sexuality on her infectious sophomore album. Bandcamp New & Notable Oct 14, 2023
On this debut by Maple Glider, a moniker of singer Tori Zietsch, acoustic guitar and piano chords back vignette-like songs. Bandcamp New & Notable Jun 25, 2021